Setelah seminggu di rumah, akhirnya saya kembali sekolah. Karena kulit saya masih sangat tipis, dokter pun mewanti-wanti untuk berhati-hati terhadap debu dan sengatan sinar matahari. Jadilah saya selama 4 hari pertama sekolah diantar jemput oleh ayah saya. Berhubung ayah saya tidak mau berhubungan dengan yang namanya macet, so saya datang ke sekolah lebih pagi.
Dengan kain tipis yang saya sematkan di jilbab, saya memasuki kelas. Berhubung saya datang ke sekolah lebih awal dan sekolah masih sepi, jadi penampilan saya yang bercadar pun belum terlalu jadi perhatian. Tapiii, saat jam istirahat saya melewati kelas-kelas lain barulah siswa-siswa lain memandang saya penuh tanya, saya pun tak berkata apapun, hehe *sok famous*
Sekali lagi saya tekankan, kulit saya masih SENSITIF, saya tidak kuat berlama-lama di dalam kelas karena panas yang menyebabkan muka saya memerah seperti udang rebus dan terasa sangat gatal. Kalau sudah begitu saya pun move on ke chocolate room yang ada di pastry kitchen. Beruntungnya wali kelas saya adalah penanggung jawab pastry kitchen, jadi saya aman untuk bolak-balik ke chocolate room. Terkadang teman saya pun ikut nganter kesana untuk ikut ngadem *haha.
So, seminggu pertama saya di sekolah hanyalah sekedar mengisi absen dan menjawab pertanyaan orang-orang yang penasaran akan what's happen to me?